Attention, Lorax fans: we’re getting a new Dr. Seuss book.

Perhatian, Penggemar Lorax: Kami Akan Mendapatkan Buku Dr. Seuss Terbaru

Rizky Pratama on 29 Oktober 2025

Ted Geisel, the doctor best known for spreading the gospel of green eggs and ham, has a deep bench of classic kid’s books. Dr. Seuss gave us cats in hats and star-bellied sneetches. He gave some of us our first foothold in the ABAB rhyme scheme, and a nascent eco-socialist consciousness.

Ted Geisel, sang dokter yang paling dikenal karena menyebarkan ajaran tentang telur hijau dan ham, memiliki tumpukan buku anak klasik yang sangat banyak. Dr. Seuss memberi kita Kucing Dalam Topi dan Sneetches bertabintang di perut. Ia memberi sebagian dari kita pijakan pertama pada skema rima ABAB, dan kesadaran ekososialis yang sedang tumbuh.

The man cuts a curious, sometimes controversial figure. Certain of his titles came under fire in recent years for the presence of racist caricatures, even as other fans noted the radical humanism behind his anti-isolationist political cartoons. A complex portrait emerges, but one thing can be sure: Dr. Seuss is the quintessential American children’s book author.

Pria itu menampilkan sosok yang aneh, kadang-kadang kontroversial. Beberapa judulnya mendapat kritik belakangan ini karena adanya karikatur rasialis, meskipun penggemar lain mencatat humanisme radikal di balik kartun politik anti-isolasionisnya. Potret yang kompleks muncul, tetapi satu hal bisa dipastikan: Dr. Seuss adalah penulis buku anak-anak Amerika yang paling ikonik.

Today, fans of The Lorax, Yertle the Turtle, and How the Grinch Stole Christmas have a new reason to rejoice.

Saat ini, penggemar The Lorax, Yertle the Turtle, dan How the Grinch Stole Christmas memiliki alasan baru untuk bersukacita.

Archival sketch of the original cover of Sing the Fifty States.

Sing the 50 United States!, a long lost Seussian title, was discovered earlier this year in a shady corner of UC San Diego’s Geisel Library. The unpublished picture book bids readers to “learn and name all fifty states together.”

Sing the 50 United States!, sebuah judul Seussian yang lama hilang, ditemukan awal tahun ini di sudut gelap Perpustakaan Geisel UC San Diego. Buku gambar yang belum diterbitkan ini mengajak pembaca untuk “belajar dan menyebut semua kelima puluh negara bagian bersama-sama.”

It features canonic cameos. (See: the aforementioned Cat in the Hat.) Readers are led through a sweeping hymn to statehood, along with “two Little Cat helpers.” The goal is a method to rival that ear-worm,”Fifty Nifty...”

Ia menampilkan cameo kanonik. (Lihat: Cat in the Hat yang telah disebutkan.) Pembaca dibawa melalui himne luas tentang kedaulatan negara bagian, bersama dengan “dua Pembantu Kucing Kecil.” Tujuannya adalah sebuah metode yang dapat menyaingi melodi yang menempel di telinga itu, Fifty Nifty...”

The new/old book will be published by Random House next summer, with a first printing of 500,000 copies. This addition to the Seuss canon will also arrive with easter eggs, like “excerpts and sketches from Geisel’s original manuscript” and a hand-drawn map of the United States. The latter is particularly timely, given the book’s scheduled release during the country’s sesquicentennial.

Buku baru/lama ini akan diterbitkan oleh Random House pada musim panas mendatang, dengan cetakan pertama sebanyak 500.000 eksemplar. Penambahan ini pada kanon Seuss juga akan dilengkapi dengan easter eggs, seperti “kutipan dan sketsa dari naskah asli Geisel” serta peta Amerika Serikat yang digambar tangan. Peta yang terakhir ini sangat tepat waktu, mengingat rilis buku ini dijadwalkan selama peringatan seratus lima puluh tahun negara itu.

This rediscovery comes on the heels of another posthumous Seuss release: 2015’s What Pet Should I Get? Which gives this all an extra element of buried treasure.

Penemuan kembali ini muncul setelah rilis posthumous Seuss lainnya: What Pet Should I Get? pada 2015. Yang memberi semua ini elemen tambahan berupa harta karun terkubur.

Maybe the archives will keep on surprising us. Oh, The Places You’ll Go!-style.

Mungkin arsip-arsip itu akan terus mengejutkan kita. Gaya Oh, The Places You’ll Go!.

An early draft of the book’s text.

Sebuah draf awal teks buku.

As Fiona MacDonald observed in the BBC, Seuss wrote from a place of unusually clear delight in the natural world, and often used his books to question “the values and conventions of adults.”

Seperti yang diamati Fiona MacDonald di BBC, Seuss menulis dari tempat kegembiraan yang sangat jelas terhadap alam, dan sering menggunakan bukunya untuk mempertanyakan “nilai-nilai dan konvensi orang dewasa.”

America’s 250th sounds like fine time for such a Q&A.

Ulang tahun ke-250 Amerika terdengar sebagai waktu yang tepat untuk semacam sesi tanya jawab semacam itu.

Images via Penguin Random House.

Gambar melalui Penguin Random House.

Rizky Pratama
Rizky Pratama
Nama saya Rizky Pratama, penulis dan pembaca setia yang tumbuh bersama buku sejak kecil. Saya percaya bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk membuka wawasan baru dan menginspirasi hidup. Di Shinigami, saya menulis ulasan dan esai sastra untuk berbagi kecintaan saya pada dunia kata-kata.